Sabtu, 20 Juli 2013

TUTUPLAH AIBMU SEBAGAIMANA ALLAH TELAH MENUTUPNYA

Setiap kita pasti memiliki masa lalu atau cerita kehidupan yang sudah terlewati. Terkadang masa lalu itu begitu menyenangkan namun ada kalanya juga menyedihkan. Kenapa menyedihkan? Karena masa itu mungkin dipenuhi dengan dosa dan kemaksiatan meskipun tidak ada orang lain yang tahu karena Allah telah menutupi aib dan masa lalunya tersebut.

Boleh jadi Allah menutupi aibnya rapat-rapat untuk memberinya kesempatan kembali kepada jalan-Nya dan menjaga kemuliaan dirinya di hadapan manusia. Karena itu ketika kita memiliki aib di masa lalu, tutuplah rapat-rapat apa-apa yang telah ditutup Allah dari pandangan manusia. Karena itu bagian dari bentuk penyesalan dan taubat untuk mendapatkan ampunan Allah, insya Allah. Adapun membeberkan aib atau masa lalu yang kelam justru akan mendatangkan murka Allah.

عَنْ أَبَي هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: " Setiap ummatku dimaafkan, kecuali al Mujahirin

وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْه

Dan sesungguhnya termasuk al mujaharah adalah seorang yang bermaksiat pada malam hari kemudian pada pagi harinya padahal Allah telah benar-benar menutupinya.

ِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

Ia berkata : “Wahai fulan, aku telah melakukan hal ini dan hal itu.” Sungguh Allah telah menutup (aib)nya pada malam hari namun ia membukanya pada pagi harinya"

(Shahih Al Bukhari no. 6069)

1 komentar: