TUTUPLAH AIBMU SEBAGAIMANA ALLAH TELAH MENUTUPNYA
Setiap kita pasti memiliki masa lalu atau cerita kehidupan yang sudah
terlewati. Terkadang masa lalu itu begitu menyenangkan namun ada kalanya
juga menyedihkan. Kenapa menyedihkan? Karena masa itu mungkin dipenuhi
dengan dosa dan kemaksiatan meskipun tidak ada orang lain yang tahu
karena Allah telah menutupi aib dan masa lalunya tersebut.
Boleh jadi Allah menutupi aibnya rapat-rapat untuk memberinya kesempatan
kembali kepada jalan-Nya dan menjaga kemuliaan dirinya di hadapan
manusia. Karena itu ketika kita memiliki aib di masa lalu, tutuplah
rapat-rapat apa-apa yang telah ditutup Allah dari pandangan manusia.
Karena itu bagian dari bentuk penyesalan dan taubat untuk mendapatkan
ampunan Allah, insya Allah. Adapun membeberkan aib atau masa lalu yang
kelam justru akan mendatangkan murka Allah.
عَنْ أَبَي
هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Aku telah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: " Setiap ummatku
dimaafkan, kecuali al Mujahirin
وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْه
Dan sesungguhnya termasuk al mujaharah adalah seorang yang bermaksiat
pada malam hari kemudian pada pagi harinya padahal Allah telah
benar-benar menutupinya.
ِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ
الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ
يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
Ia berkata : “Wahai fulan, aku
telah melakukan hal ini dan hal itu.” Sungguh Allah telah menutup
(aib)nya pada malam hari namun ia membukanya pada pagi harinya"
(Shahih Al Bukhari no. 6069)
yayaya
BalasHapus