RESIKO JADI ORANG KAYA
# "Enak ya, jadi orang kaya.." #
“Enak ya, jadi orang kaya..”, begitu di antara komentar yang keluar
dari banyak orang ketika menyaksikan orang lain yang dinilainya penuh
dengan kenikmatan duniawi.
Ajaran Islam tidak pernah melarang
umatnya menjadi orang kaya sepanjang ia mendapatkannya dengan cara yang
halal. Kemudian ia pergunakan dan belanjakan harta yang dimilikinya itu
sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya
Akan tetapi Saudaraku,
ketahuilah bahwa menjadi ‘orang kaya’ itu memiliki berbagai resiko yang
tidak ringan. Di antaranya sebagai berikut :
✓ Pertama, orang yang bergelimang dengan harta sungguh telah masuk perangkap fitnah.
عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم-
يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
masing-masing umat ada fitnahnya dan fitnah umatku adalah harta.” [HR.
Tirmidzi dalam sunannya no. 2507 dishohiehkan oleh Syaikh Al Albani
rahimahullah dalam Shohihut Targhib wat Tarhib no. 3253]
✓
Kedua, mereka yang berlomba-lomba memperbanyak harta termasuk golongan
yang dikhawatirkan Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam terperosok
kepada berbagai keburukan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَا أَخْشَى عَلَيْكُمُ الْفَقْرَ
وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ التَّكَاثُرَ وَمَا أَخْشَى عَلَيْكُمُ
الْخَطَأَ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الْعَمْدَ
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : “Bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas
kalian akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian yaitu
berlomba-lomba memperbanyak harta. Dan bukanlah kesalahan yang aku
khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian
adalah kesengajaan melakukan kesalahan.” [HR. Ahmad dalam musnadnya no.
8295 dishahihkan Syaikh Al Albaniy rahimahullah dalam Shohihut Targhib
wat Tarhib no. 3256]
Saudaraku, renungi pula firman Allah dalam surat At Takaatsur.
✓ Ketiga, kemewahan lebih banyak menghantarkan kepada kedurhakaan dan mengundang adzab Alloh Ta’aala.
Allah Ta’aala berfirman :
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya menta’ati Allah
tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian
Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” [QS. Al Isroo’ ; 17 : 16]
Saudaraku, perhatikanlah sekeliling kita. Siapakah yang memiliki
potensi besar merusak agama dan kehidupan kita? Ternyata para perusak
itu adalah mereka yang bergelimang harta namun ia tak bertakwa.
✓ Keempat, mereka yang bergelimang harta jika bodoh terhadap urusan
akhirat dan pandai dengan urusan dunia termasuk orang yang dibenci Allah
Ta’aala.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه- قَالَ رَسُوْلُ
الله- صلى الله عليه و سلم-. إِنَّ اللهَ تَعَالَى يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ
بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالآخِرَةِ
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang mengerti urusan dunia
tapi bodoh dengan urusan akhirat.” [HR. al-Hakim dalam Tarikhnya
dishahihkan oleh Syaikh Al Albaniy rahimahullah dalam Shohihul Jaami’
no. 1879]
✓ Kelima, harta akan menghantarkan pemiliknya kepada Neraka jika ia membelanjakannya sesuai selera nafsunya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallohu ‘anhuma ia mengatakan, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda :
الدنيا حلوة خضرة فمن أخذها بحقها بارك الله له فيها ورب متخوض فيما اشتهت نفسه ليس له يوم القيامة إلا النار
“Dunia itu manis lagi hijau (indah), maka barangsiapa yang mengambilnya
sesuai dengan haknya, Allah akan memberikan berkah kepadanya dalam
hartanya, dan berapa banyak orang yang membelanjakan harta sesuai dengan
kemauan nafsunya, tidak ada balasan baginya pada hari kiamat selain
Neraka.” [HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir dinilai Shahih lighoirihi
oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihut Targhib wat Tarhib no.
3219]
✓ Keenam, jika orang kaya masuk surga ia telah di dahului oleh saudaranya yang fakir lima ratus tahun sebelumnya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ
بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Kaum muslimin yang fakir akan masuk surga setengah hari
lebih dahulu sebelum orang-orang kaya dan setengah hari itu ialah lima
ratus tahun.” [HR. Tirmidzi dalam sunannya no. 2528 dan dishahihkan
Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shohihut Targhib no. 3189]
Semoga bermanfaat, barokallahu fiikum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar