JA’FAR ASH SHADIQ TIDAK MUNGKIN MENCELA ABU BAKAR DAN ‘UMAR
Adapun Syi’ah, berbuat secara berlebihan kepada Imam Ja’far ash Shadiq.
Golongan Syi’ah ini mendaulatnya sebagai imam keenam. Pengakuan mereka,
sebenarnya hanya kamuflase. Pernyataan-pernyataan dan aqidah beliau
berbeda 180 derajat dengan apa yang diyakini oleh kaum Syi’ah.
Sebut saja,
sikap Imam Ja’far ash Shadiq terhadap Abu Bakr dan ‘Umar bin al
Kaththab. Kecintaannya terhadap mereka berdua tidak perlu dipertanyakan.
Bagaimana tidak, mereka berdua adalah teman dekat kakek (yaitu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan sebagai penggantinya.
►‘Abdul Jabbar bin al ‘Abbas al Hamdani berkata,
”Sesungguhnya Ja’far bin Muhammad menghampiri saat mereka akan
meninggalkan Madinah. Ia berkata,’Sesungguhnya kalian, Insya Allah
termasuk orang-orang shalih dari Madinah. Maka, tolong sampaikan (kepada
orang-orang) dariku, barangsiapa yang menganggap diriku imam ma’shum
yang wajib ditaati, maka aku berlepas diri darinya. Barangsiapa menduga
aku berlepas diri dari Abu Bakr dan ‘Umar, maka aku pun berlepas diri
darinya’.”
►Ad Daruquthni meriwayatkan dari Hanan bin Sudair, ia berkata:
“Aku mendengar Ja’far bin Muhammad, saat ditanya tentang Abu Bakr dan
‘Umar, ia berkata,’Engkau bertanya tentang orang yang telah menikmati
BUAH DARI SURGA’.”
.
Pernyataan beliau ini jelas sangat bertolak belakang dengan :
▬ keyakinan orang-orang Syi’ah
▬▬ yang menjadikan celaan dan makian kepada Abu Bakr, ‘Umar, dan para
sahabat pada umumnya sebagai sarana untuk mendapatkan pahala dari Allah.
Imam Ja’far ash Shadiq,
sangat tidak mungkin mencela mereka berdua. Pasalnya, ibunya, Ummu
Farwa adalah putri al Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr ash Shiddiq.
Sementara neneknya dari arah ibunya adalah, Asma` bintu Abdir Rahman bin
Abi Bakr.
Apabila mereka adalah paman-pamannya, dan Abu Bakr
termasuk kakeknya dari dua sisi, maka SULIT digambarkan, JIKA Ja’far bin
Muhammad -yang jelas :
▬ berilmu,
▬ berpegah teguh dengan agamanya,
▬ dan ketinggian martabatnya,
▬ serta memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi-
▬▬ melontarkan cacian dan celaan terhadap kakeknya, Abu Bakr ash Shiddiq.
Ja’far sendiri berkata : “ABU BAKAR MELAHIRKAN DIRIKU DUA KALI”.
Apalagi, bila menengok kapasitas keilmuan dan keteguhan agama dan
ketinggian martabatnya, sudah tentu akan menghalanginya untuk
mencaci-maki orang yang tidak pantas menerimanya.
Selengkapnya di.:
Tulisan Al Ustadz Muhammad ‘Ashim Musthofa, Lc. (Staf redaksi Majalah As Sunnah)
http://salafiyunpad.wordpress.com/2010/01/31/imam-jafar-ash-shadiq-rahimahullah-imam-ahli-sunnah-bukan-milik-syiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar