SIKAP MANUSIA TERHADAP DUNIA
Al-Imam
An-Nawawi rohimahullaah mencantumkan hadits yang sangat agung dalam
Riyadhush Sholihin no.23, hadits Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi
wa’alaa aalihi wasallam menceritakan tentang sifat manusia terhadap
dunia.
Dari Ibnu ‘Abbas dan Anas bin Malik rodhiyallaahu
‘anhuma, bahwa Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam
bersabda,
لَوْ أنَّ لابنِ آدَمَ وَادِياً مِنْ ذَهَبٍ أحَبَّ أنْ
يكُونَ لَهُ وَادِيانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إلاَّ التُّرَابُ ،
وَيَتْوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya anak cucu Adam memiliki satu lembah emas, niscaya dia ingin
memiliki dua lembah. Padahal, yang akan memenuhi mulutnya hanyalah
tanah. Dan, Allah akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat.”
{Muttafaq ‘alayh, HR. Bukhori (XI/253 – Fathul Bari) dan Muslim (no.1049).}
Anak cucu Adam akan terus tamak (tidak pernah puas) terhadap dunia ini,
sampai dia mati dan mulutnya dipenuhi dengan tanah kuburan. Dan Allah
akan , menerima taubat siapa saja yang bertaubat. Allah menerima taubat
orang yang tamak terhadap harta, sebagaimana Dia menerima taubat orang
selainnya.
*Kandungan Hadits:
- Celaan bagi
orang-orang yang gemar mengumpulkan harta (kekayaan), mengangankannya
secara berlebihan, serta tamak terhadapnya. Sebab, berupaya
memperolehnya dari semua jalan akan menjadikan seseorang bakhil dan
kikir. Bahkan, dia akan mengerahkan segala kemampuan untuk mendapatkan
harta itu dengan mengabaikan haknya. Adapun apabila dikumpulkan secara
halal, dan orang yang mengumpulkan harta itu mampu menunaikan
hak-haknya, maka perbuatan tersebut tidak tercela.
- Allah menerima taubat orang yang bertaubat dari sifat-sifat tercela.
{Dikutip (dengan sedikit tambahan) dari “Bahjatun Naazhiriin Syarh
Riyaadhish Shoolihiin” Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali
hafizhohullaahu ta’aala, edisi terjemah; “Syarah Riyadhush Shalihin”,
Pustaka Imam Asy-Syafi’i.}
Semoga bermanfaat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar