Jumat, 27 September 2013

BODOH TENTANG AGAMA ISLAM MERUPAKAN PENGHALANG UTAMA DARI MENGIKUTI KEBENARAN

Sesungguhnya kebenaran yg wajib diterima n diikuti oleh setiap hamba sangatlah jelas n terang benderang. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآن لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِر

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan Al-Qur’an itu mudah untuk dipelajari, maka adakah orang yg mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qomar: 17).

Maksudnya, Allah ta’ala menjadikan lafazh Al-Qur’an mudah untuk dibaca, n maknanya mudah untuk dipahami.

Oleh karenanya, kebatilan itu sangat laris n cepat tersebar di tengah orang-orang yg bodoh tentang agama Islam, dan tidak peduli terhadap dalil-dalil Al-Quran n As-Sunnah serta perkataan para sahabat n tabi’in rahimahumullah.

» Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: “Sesungguhnya terjadinya penyimpangan pada sebagian orang disebabkan sedikitnya ilmu pengetahuan mereka tentang tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam.”. (Lihat I’laamu Al-Muwaqqi’iin, karya Ibnul Qoyyim, I/44).

» Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Sebab-sebab yg menghalangi seorang hamba dari menerima (dan mengikuti) kebenaran itu banyak sekali, diantaranya; BODOH tentang Kebenaran. Dan ini merupakan sebab yg paling dominan menimpa mayoritas manusia. Karena barangsiapa tidak mengetahui (hakekat) sesuatu, niscaya ia akan memusuhinya n memusuhi para pengikutnya.” (Lihat Hidaayatu Al-Hiyaaroo Fi Ajwibati Al-Yahuudi wa An-nashooroo, hal.18).

» Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Dan tidaklah engkau menjumpai seseorang terjerumus dalam perbuatan bid’ah melainkan sebabnya karena ia kurang sempurna dlm mengikuti tuntunan (Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam), baik secara ilmu maupun pengamalan. Adapun orang yg mengetahui dan mengikuti As-Sunnah, maka tidak ada pada dirinya faktor yg mendorongnya untuk berbuat bid’ah. Sedangkan orang2 yg bodoh tentang As-Sunnah (tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam), mereka (mudah) terjerumus ke dalam perbuatan bid’ah.” (Lihat Syarhu Hadiits La Yazni az-Zaani, hal.35).

Maka dari itu, wajib bagi kita semua menghilangkan kebodohan dari diri kita masing2. Dan tiada cara yg paling tepat n benar utk mengobati n menghilangkan kebodohan kecuali dengan meniti jalan menuntut ilmu syar’i, baik dengan menghadiri majlis ta’lim, bertanya kpd para ulama, membaca, mendengarkan kajian Islam (Live atau rekaman) dsb.

Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Bertanyalah kpd ahludz-Dzikri (yakni para ulama), jika memang kamu benar2 tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43, Dan QS. Al-Anbiyaa’: 7).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَلا سَأَلُوا إِذَا لَمْ يَعْلَمُوا ، فَإِنَّمَا شَفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ

Artinya: “Tidakkah mereka bertanya ketika mereka tidak tahu. Karena sesungguhnya obat kebodohan itu adalah dengan bertanya.” (Diriwayatkan Oleh Abu Daud, Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi, Al-Baghowi, Dan selainnya).

Demikian Faedah dan Mau’izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua. Dan smg Allah memberikan taufiq n pertolongan-Nya kpd kita utk istiqomah n semangat dlm mempelajari n mengikuti kebenaran hingga akhir hayat. (Klaten, 17 Mei 2013).

(SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Faedah & Mau’izhoh Hasanah. PIN: 2987565B)
https://www.facebook.com/asrizal.nasution/posts/580806338642382 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar