Sabtu, 21 September 2013

FITNAH MURAHAN SYI'AH : NABI PERNAH MENJUAL ARAK !


الرد على شبهة الرافضة : العريفي يقول أن النبي كان يبيع الخمر

Tersebar di dunia maya fitnah yang menyudutkan salah satu ulama Saudi DR.Muhammad Al-Arrifi. Intinya beliau mengklaim bahwa Rasulullah pernah menjual arak.

■ Fitnah ini mereka beri judul : " Mufti wahabi Saudi Mengklaim Nabi Pernah Menjual Arak." Di antara gembong penebar fitnah ini adalah blok Syi'ah : Syiah Ali, dan abna Ir .

Sebenarnya,
kami tidak terlalu peduli dengan fitnah ini, sebab berdasarkan pengalaman;
▬ setiap fitnah yang mereka tebarkan,
▬▬ jika diteliti dan dikaji, kebohongannya dengan gamblang akan terbongkar.

Tetapi, karena 'seseorang' menshare artikel fitnah tersebut di group ini, dan dalam dialog kami berjanji akan menjelaskan kedustaan ini, maka kami tepati janji tersebut.

Kami harapkan,
nantinya fakta ini menjadi pelajaran bagi kaum Syi'ah, atau simpatisan syi'ah, agar jangan menelan mentah-mentah semua perkara yang dimuntahkan oleh oknum2 syi'ah tak bertanggungjawab.

.
ESENSI VIDEO SYEKH DR. AL-ARRIFI:
——————————————————

Setelah mendownload dan mendengar video ini, maka kami langsung terjemahkan isinya.
http://www.youtube.com/watch?v=ULafFdWMJYQ&NR=1&feature=endscreen

Dan kami tampilkan di sini teks Arab jawaban beliau, serta terjemahannya, sebagai bukti.

Rekaman ini adalah jawaban atas pertanyaan seorang Muslimah bernama Mahaa dari Dubai; Apakah Dzat Khamar Najis ?

Maksudnya:
Apakah cairan khamar itu najis, sehingga jika terkena pakaian atau anggota tubuh, wajib dicuci, baru bisa melaksanakan shalat?

Maka inilah teks jawaban Syekh Al-Arrifi:

هذا فيه خلاف بين أهل العلم هل يعتبر الخمر نجسا نجاسة عينية ؟ يعني لو واحد مثلا لو وقع الخمر على ثوبه هل هذا مثل حكم البول ، أم ليس ذلك ؟ هذا فيه خلاف بين أهل العلم.
والصحيح والله تعالى أعلم أن الخمر نجاسته معنوية ، يعني مثل ما نقول مثلا مثل ما قال الله تعالى : ( إنما المشركون نجس) ، لا يعمي أني لما ألمس مشرك أني أروح أغسل يدي، لا، لكن نجس لنجاسة الكفر، يسمون نجاسة معنوية، فكذلك الخمر نجاسته معنوية، وذلك لأدلة منها :
- أن النبي عليه الصلاة والسلام لما أنزل الله تعالى عليهم تحريم الخمر، فالنبي عليه الصلاة والسلام أرسل إلى الناس يخبرهم بتحريم الخمر وجعل الناس يطوفون: إن الله حرم الخمر، جعل الناس يسكبون الخمر من جرار عندهم في جرة كان الخمر في الجرة والخربة، جعلوا يسكبونه في الطريق. فلو كان نجسا، هو جعلوا يخوضون بأقدامهم ويذهبون يصلون في المسجد، فلو كان نجسا ، لما جاز لهم أن سكبوه في الطريق ، لأنه لا يجوز أن تمتلئ الطرق النجاسات.

هذا دليل. من الأدلة أيضا :

- أن أحد الصحابة كما عند ابن عبد البر وغيره جاء إلى النبي صلى الله عليه وآله وسلم براويتي خمر، قبل أن يعلم بتحريمها. الصحابة كانوا إذا سافروا ، بعضهم يأتي للنبي صلى الله عليه وسلم مثلا بثياب حرير لا يعني : أنك يا رسول الله البسها ، لكن يهديها النبي صلى الله عليه وسلم لمن يشاء. فجاء هذا الرجل براويتي خمر وكان الخمر عندهم قبل تحريمه مشروبا عاديا، يعني مثل شرب العصير.ولا يعني أن النبي صلى الله عليه وسلم يستعمله، ولكن ربما يهدي أو يبيع، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم : « ألم تعلم أنه قد حُرم، قال : لا ، لم أعلم يا رسول الله. فأمر النبي صلى الله عليه وسلم به فسُكب; فتح وسكب في الأرض ثم أمره النبي صلى الله عليه وسلم أن ينتفع بالجرتين ولم يأمره بغسل الجرتين من آثاره، ولو كان نجسا لما جاز أن يخلط الماء بأمر نجس..، بشيء نجس من السوائل. فدل هذا على أن استعمال العطور التي تحتوي على الكحول أنها لا تنجس الثياب.

TERJEMAHAN JAWABAN SYEKH DR. AL-ARRIFI :

Ulama berbeda pendapat tentang masalah ini, apakah Khamar termasuk najis 'ainiyah (dzatnya) atau maknawiyah (najis maknawi) ?

Yang benar Wallahu A'lam, bahwa Khamar adalah najis maknawi, seperti firman Allah tentang orang Musyrik :
"Sesungguhnya Orang-orang musyrik itu najis" .

Ayat ini tidak memaksudkan jika anda nenyentuh orang Musyrik, maka harus mencuci tangan. Tidak, tetapi para ulama menyebutkan Kufur (syirik) adalah najis maknawi.

Begitu juga Khamar, ia adalah najis Maknawi, dengan beberapa dalil, diantaranya:

■PERTAMA:
Ketika ayat pengharaman Khamar turun, maka Rasulullah menyampaikan kepada sahabat, dan mengutus beberapa orang untuk keliling menyebarkan berita tersebut. Setelah sampai kepada mereka, maka penduduk Madinah langsung memcahkan kendi2 Khamar dan menumpahkannya di jalan2 Madinah. ( lihat Shahih Bukhari : , dan Shahih Muslim : )

Saat mereka shalat mereka melewati jalan2 yang basah karena khamar, kemudian mereka masuk masjid dan melaksanakan shalat. Ini menunjukkah Cairan Khamar tidak najis.

■KEDUA (Terjemahan sesuai teks ):
Seorang sahabat – sebagaimana disebutkan Ibn Abdil Barr dan yang lainnya- membawakan hadiah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dua kendi Khamar, sebelum dai tau bahwa khamar telah diharamkan.

Biasanya,
jika sahabat (datang dari) safar mereka selalu membawakan Nabi hadiah, contohnya seperti baju sutera. Ini tidak berarti mereka minta Rasulullah memakainya, tapi untuk Rasulullah berikan kepada siapa yang beliau sukai.

Sahabat tadi datang membawa dua kendi Khamar, DAN SAHABAT ITU TIDAK BERMAKSUD RASULULLAH AKAN MENGGUNAKANNYA, TAPI MUNGKIN SAJA BELIAU AKAN MENGHADIAHKANNYA KEPADA ORANG LAIN ATAU MENJUALNYA.

Maka Rasulullah bersabda :
—————————————
"Tidakkah engkau tahu bahwa Khamar telah diharamkan?", sahabat tersebut menjawab : "Tidak, saya tidak tahu ya Rasulullah."
Maka Rasulullah menyuruhnya agar menumpahkan Khamar tersebut.

Kemudian Rasulullah menyuruhnya memanfaatkan kedua kendi tersebut, dan tidak memerintahkan mencucinya terlebih dahulu. Jika saja khamar najis, pasti ia tidak boleh menggunakan kendi yg ada bekas khamarnya untuk diisi air.
Ini juga menjadi dalil, bahwa Parfum yang bercampur alcohol tidak membuat pakaian bernajis.

Wallahu A'lam
.

CATATAN ATAS FITNAH SYI'AH RAFIDHAH :
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Hakikatnya fitnah ini mengenai tiga orang, yaitu DR, Muhammad Al-Arrifi, Mufti Saudi, dan yang terpenting 'Rasulullah' Shallallahu alaihi wasallam :

1● Dengan menggunakan judul " Mufti wahabi Saudi Mengklaim Nabi Pernah Menjual Arak", untuk menarik simpati pembaca- wallahu A'lam. Padahal Syekh Al-Arrifi bukanlah seorang mufti, apalagi MUFTI SAUDI. Beliau adalah seorang Da'i besar yang sangat dicintai masyarakat Saudi dan Teluk Arab khususnya, dan kecintaan kepada beliau sampai ke negara2 lain.

Di antara buktinya, fans beliau di FB mencapai angka 1.397.080. (http://www.facebook.com/3refe?fref=ts)
Sedang di Twitter follower beliau mencapai 3.343.582. (https://twitter.com/MohamadAlarefe)

2● Ucapan beliau yang jadi sumber fitnah adalah :
" ولا يعني أن النبي صلى الله عليه وسلم يستعمله، ولكن ربما يهدي أو يبيع ".
Sahabat tadi datang membawa dua kendi Khamar, DAN SAHABAT ITU TIDAK BERMAKSUD RASULULLAH AKAN MENGGUNAKANNYA, TAPI MUNGKIN SAJA BELIAU AKAN MENGHADIAHKANNYA KEPADA ORANG LAIN ATAU MENJUALNYA.

Catatan :
————
■Tidak ada klaim beliau bahwa Rasulullah pernah menjual arak.
■Ungkapan beliau di atas adalah penjelasan dari maksud sahabat dari menghadiahkan arak kepada Rasulullah.
■Rasulullah terbukti menyuruh agar arak tersebut ditumpahkan.
■Sedang sahabat itu sendiri belum tau bahwa Khamar telah di haramkan

Kesimpulan :
—————
Dari ungkapan ini, mereka (syi'ah) membuat interpretasi sendiri dan menyimpulakan: " Mufti wahabi Saudi Mengklaim Nabi Pernah Menjual Arak".

3● Hadits tentang peristiwa ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya: 3/1206, no 1579 :

فقال بن عباس : " إن رجلا أهدى لرسول الله صلى الله عليه وسلم راوية خمر فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم هل علمت أن الله قد حرمها قال لا فسار إنسانا فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم بم ساررته فقال أمرته ببيعها فقال إن الذي حرم شربها حرم بيعها قال ففتح المزاد حتى ذهب ما فيها "

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: Bahwasannya seseorang menghadiahkan satu kendi Khamar kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda : " Apakah kau tahu bahwa Allah telah mengharamkan khamr?" Maka orang tersebut berbisik-bisik kepada temannya. Rasulullah bertanya : "Apa yang kau bisikkan kepadanya." Ia menjawab : ' aku menyuruhnya menjual Khamar ini.' Maka beliau bersabda : "Sesungguhnya (Allah) Yang mengharamkan meminumnya juga mengharamkan menjualnya." Maka sahabat tersebut langsung membuka tutup kendinya sampai semua isinya tumpah.

Catatan :
————
Dalam hadits ini lebih jelas disebutkan bahwa yang punya niat menjual Khamr tersebut adalah seorang sahabat –dan ia mengira itu boleh-, bukan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Dengan demikian, runtuhlah tuduhan dan fitnah Syi'ah ini.

JADI,
YANG SEBENARNYA MENUDUH 'NABI PERNAH MENJUAL ARAK' ADALAH SYI'AH SENDIRI. SEBAB SYEKH AL-ARRIFI SENDIRI TIDAK PERNAH MENGATAKANNYA!

.
MENGAPA SYEKH AL-ARRIFI ?
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Tentu kita bertanya, mengapa Syekh Al-Arrifi jadi korban fitnah ?

Sebenarnya, hampir semua ulama ahlus sunnah di manapun mereka berada, jadi target 'pembunuhan karakter' oleh kaum Syi'ah. Dan pada kesempatan kali ini, mereka mendapatkan 'alat' untuk memfitnah Syekh.DR Al-Arrifi.

Apalagi,
kebencian kaum syi'ah sangat besar kepada beliau setelah Khutbah Jum'at, yang berisi 'serangan' kepada marji' Syi'ah di Irak Ali al-Sistani : http://www.youtube.com/watch?v=Hw1U5GS30qs

DR. Arrifi juga pernah turun langsung ke :
▬ front terdepan tentara Saudi
▬▬ saat perang melawan Al-Houtsiyin (salah sekte Syiah ) yang berusaha menyerang Saudi di perbatasan Al-Jazan.

Selain itu, beliau juga aktif dalam dialog melawan ulama Syi'ah, dan dalam satu sesi , beliau berhasil menundukkan Ulama Syi'ah dalam dialog AL-Mustaqillah :
http://www.youtube.com/watch?v=nb-m1z1hKc0

Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi ulama-ulama Ahlus sunnah di manapun mereka berada dari kejahatan kaum Syi'ah.

Dukung MUI Keluarkan Fatwa Syi'ah Sesat Dan Haram Di Indonesia
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=509789889044150&set=pb.221268711229604.-2207520000.1357124155&type=3&theater
____

Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200848627720480&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar