BANYAK ORANG YG SELAMAT DARI MAKANAN HARAM, ZINA, KHAMR, DSB TAPI HANYA SEDIKIT YG SELAMAT DARI BAHAYA LISAN (GHIBAH) TANPA DISADARINYA
Kalau seseorang ingin berbuat dzalim dengan tangannya maka dia hanya
bisa lakukan kepada orang2 di sekitarnya. Berbeda dengan lisan,
seseorang bisa mendzalimi orang lain dengan lisan tidak hanya orang2 di
hadapannya. Orang2 yang jaraknya berkilo-kilometer jauhnya pun bisa dia
dzalimi dengan cara menggunjingnya atau membuka aib-aibnya tanpa orang2
tsb ketahui. Bahkan lebih parah lagi diapun bisa mendzalimi dengan
lisannya tsb orang-orang yang sudah meninggal lewat ghibahnya. Wal iyya
dzubillah..
itulah diantara bahaya lisan khususnya ghibah,
dimana dalam hitungan menit saja seseorang bisa melakukannya
berkali-kali kepada banyak orang. Dan sungguh ghibah adalah diantara
dosa yang "lezat" sehingga banyak orang yang mudah larut di dalamnya
atau merasakan kelezatannya ketika mendengarnya. Tidak heran jika tontonan2 di media pun yang paling tinggi rating nya adalah seputar "ghibah tainment"
Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ الأَجْوَفَانِ : الفَمُ و الْفَرَجُ
"Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, mulut dan kemaluan"
[HR. Tirmidzi 2004, Ahmad (2/291,292)]
Dan sungguh dosa ghibah adl salah satu dosa besar yang bisa menimpa
siapa saja termasuk ahli ibadah dan para penuntut ilmu. Karena itu
waspadalah..
Berkata Ibnul Qoyyim al jauzi rahimahullah
berkata, “Dan merupakan perkara yang aneh adalah mudah bagi seseorang
untuk menjaga dirinya dari memakan makanan yang haram, menjauhkan
dirinya dari perbuatan dzolim, zina, mencuri, memimum minuman keras,
memandang pada perkara-perkara yang diharamkan baginya, dan
perkara-perkara haram yang lainnya, Namun sulit baginya untuk menjaga
gerak-gerik lisannya.
Sampai-sampai ada diketahui orang yang
terpandang dan merupakan contoh dalam permasalahan agama, zuhud, dan
ibadah, namun ia mengucapkan sebuah kalimat yang menyebabkan kemurkaan
Allah dan dia tidak perduli dengan ucapannya tersebut sehingga iapun
terperosok ke neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat hanya
dikarenakan satu kalimat.
Betapa banyak orang yang engkau lihat
bersikap wara’ dalam menjauhi perbuatan-perbuatan keji, perbuatan
dzolim namun lisannya ceplas-ceplos menjatuhkan harga diri orang-orang
yang masih hidup maupun yang telah wafat dan dia tidak perduli dengan
ucapannya tersebut.”
[Al-Jawaabul Kaafii p111]
Sumber : https://www.facebook.com/AbuUmmuNida/posts/657282364282990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar