Mayoritas Bukanlah Dasar Kebenaran
Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata:
“Kamu jangan merasa rendah diri karena menempuh jalan yang benar
walaupun sedikit orang yang menempuhnya, dan kamu jangan tertipu dengan
yang bathil walaupun banyak orang yang mengamalkannya.” [Minhajul Taksis
wat Taqdis fi Kasfi Syubuhat, Dawud bin Jarjis: 1/84]
Imam Baidhowi rahimahullah berkata:
“Yang dimaksud dengan umumnya manusia adalah orang-orang kafir atau
orang-orang bodoh tentang agama atau pengikut hawa nafsu.” [Tafsir
al-Baidhowi: 2/199]
Syaikh Abdurrohman as-Sa’di rahimahullah berkata:
“Ayat ini menjelaskan bahwa kebenaran itu bukan karena banyak
pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang mengerjakannya
sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit, sedangkan
yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban bagi umat Islam
adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh.”
[Tafsir al-Karimur Rohman: 1/270]
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
“Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia,
karena kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang berbuat, akan
tetapi kebenaran adalah syariat Allah azza wa jalla yang diturunkan
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [Majmu' Fatawa wa
Maqolat Ibnu Baz: 1/231]
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya:
“Sebagian menusia jika dilarang dari perbuatannya yang menyimpang dari
ajaran syariat Islam atau menyimpang dari adab Islam berargumen umumnya
manusia mengerjakannya. Jika demikian, bagaimana kita menjawabnya?
Mayoritas bukanlah dasar kebenaran, karena Allah azza wa jalla
berfirman;
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ
عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا
يَخْرُصُونَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang
di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka
tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”
[QS.al-An'am/6: 116]
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. [QS. Yusuf : 103]
Sedangkan tolak ukur kebenaran jika Allah azza wa jalla berfirman dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, atau ulama salafush
sholih yang berfatwa.” [Majmu' Fatawa wa Rosa'il, Ibnu Utsaimin: 3/103]
Selanjutnya beliau rahimahullah berkata: “Hendaknya kita tidak tertipu
dengan mayoritas, karena mayoritas kadang kala tersesat seperti ayat
diatas (QS.al-An’am/6:116). Dari sisi lain, jika manusia tertipu dengan
mayoritas sehingga dia menduga bahwa dialah yang menang, inilah penyebab
manusia menjadi hina. Kamu jangan berkata: Semua manusia berbuat
demikian, mengapa kami sendiri yang tidak? Kamu jangan tertipu dengan
mayoritas, jangan tertipu dengan umumnya orang yang hancur akidah dan
akhlaknya sehingga kamu hancur bersama mereka, dan janganlah kamu
tertipu dengan orang yang sukses, sehingga kamu termasuk orang yang
sombong, sehingga kamu tinggalkan golongan yang sedikit, sebab boleh
jadi yang sedikit itu lebih baik dari pada yang mayoritas.” [al-Qoulul
Mufid ala Kitabut Tauhid: 1/7]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar